Kamis, 25 September 2014

Pertemuan 3 PKKM 2014


PERTEMUAN 3 PKKM 2014
Sabtu, 20 September 2014

Pertemuan PKKM yang ketiga dimulai pada pukul 07.15 di selasar kebab dekat Labtek Biru. Waktu masih di selasar kebab, hanya ada 3 orang yang belum datang. Dua orang di antaranya memang tidak datang pada pertemuan kali ini, yaitu Ajeng dan Ipit. Ajeng tidak bisa hadir karena mengikuti acara asrama Salman di Kota Bogor, sedangkan Ipit karena acara keluarga.

Sekitar pukul 07.30, kami dimobilisasi ke selasar gedung PLN. Di sana kami bertemu dengan taplok kami masing-masing. Kami berada di sana agak lama sambil mengobrol dengan para taplok dan menunggu kedatangan Kemas. Tidak lama setelah Kemas datang, kami bersiap-siap untuk mobilisasi ke selasar double helix.

Saat akan memasuki selasar double helix, danlap menginstruksikan kami untuk berbaris membentuk 5 saf. Perimeter pun langsung menghitung lama kami berbaris. Pada pertemuan PKKM sebelumnya, kami berjanji untuk dapat selesai berbaris hanya dalam 20 hitungan. Sayangnya, kami belum berhasil memenuhi janji itu. Salah satu teman kami lalu mendapat konsekuensi. Sebelum mengerjakan konsekuensi, teman kami itu sempat berdebat dengan danlap karena adanya kesalahpahaman mengenai konsekuensi yang diberikan. Setelah itu, kami melakukan cek spek yang dipimpin oleh Kadek. Ternyata, masih ada teman kami yang speknya tidak sesuai. Akibatnya, penanggung jawab spek diganti orangnya. Bila pada pertemuan PKKM selanjutnya masih ada yang speknya tidak sesuai, penanggung jawab itu mendapat konsekuensi. Selesai cek spek, kami diuji kekompakannya oleh danlap dengan cara mengetes tingkat kehafalan lagu angkatan kami dan tingkat kekenalan kami satu sama lain. Salah satu dari kami maju ke depan untuk menyebutkan urutan NIM dan nama lengkap mahasiswa Pradawihaya dari awal sampai akhir.

Selanjutnya, kami dimobilisasi ke taman alat meteorologi di sekitar Labtek Biru. Kami berjalan per kelompok saat memasuki taman alat dan dikenalkan dengan berbagai macam alat untuk observasi meteorologi. Kelompok saya (kelompok 2) pertama kali dikenalkan dengan alat yang bernama ombrometer. Ombrometer (penakar hujan manual) berfungsi untuk mengukur total curah hujan selama jangka waktu tertentu (biasanya 24 jam). Kemudian, kami dikenalkan dengan sangkar Stevenson beserta beberapa alat meteorologi di dalamnya. Alat meteorologi yang saat itu berada di dalam sangkar Stevenson antara lain termohigrograf, barograf, dan termometer maksimum – minimum. Termohigrograf berfungsi untuk mencatat suhu udara dan kelembaban udara. Barograf berfungsi untuk mencatat tekanan udara. Termometer maksimum – minimum digunakan untuk mengukur suhu udara maksimum dan minimum dalam jangka waktu sehari. Di dekat sangkar Stevenson terdapat panci evaporasi yang berfungsi untuk mengukur total penguapan air dalam jangka waktu tertentu (biasanya 24 jam). Ada juga anemometer dan wind vane yang dipasang pada ketinggian 10 meter untuk mencegah gesekan pada angin oleh permukaan bumi. Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin, sedangkan wind vane untuk mengukur arah angin. Setelah itu, kami dijelaskan tentang penakar hujan otomatis (rain gauge). Penakar hujan ini mengukur curah hujan secara otomatis dengan tingkat ketelitian 0,5 mm. Sebelum keluar dari taman alat, kami dijelaskan tentang termometer bola basah – bola kering. Dengan bantuan tabel psikrometrik, alat ini dapat digunakan untuk mengukur kelembaban relatif dan suhu titik embun. Setelah keluar dari taman alat, kelompok 2 masih dikenalkan dengan suatu alat yang bernama Champbellstokes. Alat ini digunakan untuk mengukur durasi penyinaran matahari. Selesai pengenalan alat-alat meteorologi, kelompok 2 bergabung lagi dengan kelompok lainnya untuk diberikan penjelasan mengenai tabel data cuaca yang bernama ME-48. Tabel itu memuat berbagai macam data cuaca seperti kecepatan dan arah angin, tekanan udara, jenis awan, dll. Setiap data cuaca ditulis menggunakan format tertentu.

Setelah itu, kami dimobilisasi ke ruang 1401 di lantai 2 Labtek Biru. Di ruangan itu, kami diberikan pengetahuan mengenai berbagai macam keprofesian yang berkaitan dengan meteorologi. Di depan kami sudah ada beberapa perwakilan dari HMTL (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan), HMFT (Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik), dan HMP (Himpunan Mahasiswa Planologi). Kami dijelaskan satu per satu mengenai keterkaitan antara ilmu dan keprofesian meteorologi dengan ketiga jurusan tersebut. Banyak pengetahuan baru yang kami dapat pada sesi ini. Contohnya adalah kita (orang-orang meteorologi) bisa bekerja sama dengan orang-orang fisika teknik untuk mendesain sebuah bangunan agar efisien energi dan nyaman untuk ditinggali manusia.

Pada sesi terakhir, kami dimobilisasi ke arah selasar kebab. Bagi yang muslim, di selasar kebab kami melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah. Selesai shalat, kami berkumpul lagi untuk diberi beberapa tugas yang harus sudah selesai sebelum pertemuan PKKM selanjutnya. Tugas pertama adalah membuat essay tentang meteorologi dari berbagai sudut pandang yang harus dishare ke beberapa media sosial. Tugas berikutnya adalah mengisi blog pribadi dengan resume pertemuan ketiga PKKM dan hasil wawancara dengan minimal 2 jenderal dan 2 jenderil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar