Sabtu, 29 November 2014

Menu Sarapan yang Sehat, Hemat, dan Anti-Ribet

Sebagai anak kostan, saya cukup tahu mengenai kebiasaan sarapan di kalangan mahasiswa yang kebanyakan merupakan anak kostan. Banyak anak kostan yang rela menunda sarapannya atau bahkan tidak sarapan demi mengikuti kuliah pagi. Padahal, sarapan merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebelum memulai aktivitas harian. Dengan melakukan sarapan, kita bisa mendapatkan energi untuk melakukan aktivitas harian. Kebiasaan menunda atau tidak sarapan dapat menurunkan performa kita selama beraktivitas, contohnya adalah mengurangi konsentrasi saat mengikuti kuliah pagi.

Ada-ada saja alasan yang digunakan oleh anak kostan untuk menunda atau tidak sarapan, antara lain: (1) Nggak sempat, (2) Mager (males gerak), dan (3) Biar hemat uang. Atas dasar itulah saya akan memberikan beberapa menu sarapan yang sehat, hemat, dan anti-ribet. Menu sarapan yang hemat dapat menjawab alasan "biar hemat uang", sedangkan menu sarapan yang anti-ribet dapat menampik alasan "mager" dan "nggak sempat".

1.  Menu sarapan yang hemat (< Rp 6.000,00), sehat (mie instan), dan nggak ribet
     Kombinasikan antara minuman sereal/susu dengan roti. Roti yang dipilih pun bisa bermacam-macam, antara lain roti tawar (biasa, kupas, gandum, cokelat), roti baguette (tawar, manis), dan roti bantal (manis). Kalau kamu memilih roti tawar, kamu bisa menambahkan selai sebagai opsional.
     Contoh kombinasi:
     (1) Segelas minuman sereal + 2 lembar roti tawar (dengan atau tanpa selai)

     (2) Segelas susu hangat + 1/5 panjang roti baguette manis

2. Menu sarapan dengan nasi yang hemat, praktis (dan pasti kenyang)
    Nggak semua anak kostan suka sarapan dengan roti. Dengan begitu, menu sarapan dengan nasi menjadi pilihan. Kalau di kostanmu ada rice cooker/magic com, kompor, dan penggorengan, kamu bisa memasak sendiri untuk sarapanmu (asal kamu nggak mager aja sih, hehe). Kamu hanya perlu memasak nasi menggunakan rice cooker/magic com dan memasak lauk yang praktis.
    Contoh lauk yang hemat dan nggak ribet bikinnya:
    (1) Telur ceplok / telur mata sapi

    (2) Telur dadar / omelet

    (3) Telur orak arik / scrambled egg

    (4) Tempe goreng

    (5) Tahu goreng

    (6) Sosis goreng

    Kalau kamu tetap nggak berkeinginan buat masak sama sekali (alias mager, hehe), kamu masih bisa beli nasi kuning yang banyak dijual di pagi hari. Harganya bervariasi, yang termurah adalah Rp 5.000,00.

Sampai disini dulu ya artikelnya. Semoga para pembaca sekalian (terutama buat yg ngekost) nggak melupakan sarapan lagi sebelum memulai aktivitas harian ^.^

Rabu, 26 November 2014

Artikel Meteorologi #1

MUSIM HUJAN = MUSIM DINGIN ?
MUSIM KEMARAU = MUSIM PANAS ?


Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis karena lokasinya berada di sekitar ekuator. Iklim tropis di Indonesia juga dipengaruhi oleh angin muson / monsoon yang berubah arah setiap 6 bulan sekali. Angin monsoon tersebut adalah angin monsoon baratan dan angin monsoon timuran. Angin monsoon baratan bertiup dan melewati sebagian wilayah Indonesia pada bulan Oktober – April, sedangkan angin monsoon timuran bertiup pada bulan April – Oktober. Angin monsoon baratan terjadi pada saat terbentuk pusat tekanan tinggi di Siberia dan pusat tekanan rendah di Australia. Hal yang sebaliknya berlaku pada angin monsoon timuran (pusat tekanan tinggi di Australia dan pusat tekanan rendah di Siberia). Angin monsoon baratan berawal dari angin monsoon timur laut yang bertiup melewati Samudera Pasifik bagian barat laut. Oleh karena itu, angin monsoon barat bersifat lembab dan membuat sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan pada sekitar bulan Oktober – April. Angin monsoon timuran yang berasal dari Australia hanya melewati sebagian kecil wilayah Samudera Hindia. Dengan demikian, angin monsoon timuran hanya sedikit membawa uap air dan membuat sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau.

Gambar 1 :  Sistem Monsoon Asia Tenggara & Asia Timur

Musim hujan di Indonesia dicirikan oleh cuaca yang sering berawan, mendung, ataupun hujan. Cuaca pada musim kemarau di Indonesia lebih sering cerah, kadang berawan, dan sesekali hujan. Karena langit pada musim hujan sering tertutup awan, siang hari di musim hujan biasanya bersuhu lebih rendah daripada siang hari di musim kemarau. Hal ini membuat banyak orang awam di Indonesia menyamakan musim hujan dengan musim dingin serta menyamakan pula antara musim kemarau dengan musim panas. Anggapan tersebut memang tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Ada beberapa wilayah di Indonesia yang memang terasa lebih panas di musim kemarau daripada di musim hujan.

Gambar 2(a) :  Amplitudo suhu udara harian saat cuaca berawan
Gambar 2(b) :  Amplitudo suhu udara harian saat cuaca cerah

Pada hakikatnya, musim hujan berbeda dengan musim dingin. Musim kemarau pun berbeda dengan musim panas. Pengelompokkan musim menjadi musim hujan dan musim kemarau dilakukan berdasarkan parameter curah hujan, sedangkan musim panas dan musim dingin dikelompokkan berdasarkan suhu udara rata-rata bulanannya. Menurut Schmidt dan Ferguson, suatu bulan dianggap sudah memasuki musim hujan jika total curah hujan pada bulan itu > 100 mm. Periode musim kemarau dimulai saat total curah hujan dalam sebulan < 60 mm. Musim panas dicirikan oleh cuaca yang hangat / panas, sedangkan musim dingin dicirikan oleh cuaca yang sejuk / dingin.

Pada kenyataannya, karakter suhu udara pada musim kemarau di Indonesia tidak selalu sama di setiap daerah. Secara umum ada 3 karakter yang berbeda mengenai suhu udara pada musim kemarau di Indonesia, antara lain:
1.       Sepanjang musim kemarau:
- Suhu udara di siang dan malam hari lebih tinggi daripada saat musim hujan
Contoh lokasi di Indonesia :  Medan (Sumatera Utara), Pekanbaru (Riau)

2.       Sepanjang musim kemarau:
- Suhu udara di siang dan malam hari lebih rendah daripada saat musim hujan
Contoh lokasi di Indonesia :  Denpasar (Bali), Mataram (Nusa Tenggara Barat)

3.       Sepanjang musim kemarau:
- Suhu udara di siang hari lebih tinggi daripada saat musim hujan
- Suhu udara di malam hari lebih rendah daripada saat musim hujan
Contoh lokasi di Indonesia :  Semarang (Jawa Tengah), Bandung (Jawa Barat)

Dengan melihat ketiga karakter di atas beserta pengelompokkan musim pada paragraf 3, dapat disimpulkan bahwa musim hujan tidak sama dengan musim dingin dan musim kemarau tidak sama dengan musim panas. Semoga artikel ini dapat memberi pencerahan bagi para pembaca.

Kamis, 13 November 2014

Pertemuan PKKM (1 November 2014)

Sebelum mengikuti pertemuan PKKM ini, kami (Pradawihaya) mengikuti UTS Mavek (Matriks dan Ruang Vektor) yang dilaksanakan dari pukul 11.00 - 13.00. Selesai mengerjakan UTS, terdapat ishoma terlebih dahulu. Barulah pada pukul 14.00 kami melakukan mobilisasi ke selasar gedung PLN. Mungkin beberapa di antara kami mengira bahwa selepas bertemu taplok di selasar gedung PLN, kami akan dimobilisasi ke arah selasar double helix untuk bertemu massa HMME dan diagitasi seperti biasanya. Ternyata perkiraan itu salah. Di selasar gedung PLN, kami diberi penjelasan dan arahan untuk menyelesaikan 4 games dalam waktu 1 jam. Keempat games tersebut berada di 4 pos yang berada di bagian utara, timur, selatan, dan barat kampus ITB. Peraturan yang diberikan oleh panitia kepada kami cukup sederhana, yaitu selesaikan keempat games tersebut dengan cara apapun dan setiap pos harus dihadiri oleh minimal 10 orang.

Setelah diberikan penjelasan, kami sepakat untuk terbagi menjadi 3 kelompok dan mencari 3 dari 4 pos yang telah ada. Kelompok saya sepakat untuk mencari pos di bagian barat kampus. Kami pun berhasil menemukan pos di bagian barat kampus tanpa kesulitan yang berarti. Pos itu lebih tepatnya berada di area bunker radar. Di pos itu, kami bertemu dengan beberapa jenderal dan jenderil. Games yang harus kami tuntaskan di pos ini adalah membuat lambang HMME dengan bahan-bahan alami. Kami pun menyebar secara sporadis untuk mencari bahan-bahan alami (bunga, daun, ranting, dll). Awalnya kami membuat lambang yang berukuran cukup besar, Namun, lambang tersebut tidak selesai dibuat karena kurangnya bahan baku yang bersifat alami. Kemudian, kami pun membentuk kembali lambang HMME dengan ukuran yang lebih kecil dan berhasil. Esensi dari games ini adalah melatih kekompakkan, kerja sama, dan kreativitas. 

Salah satu teman di kelompok saya yang bernama Diana berkomunikasi dengan teman-teman kelompok lain. Ternyata, kelompok lain belum dapat menyelesaikan games yang ada di pos timur dan pos selatan. Dengan demikian, kami memutuskan untuk bergerak ke arah pos di bagian utara kampus. Lokasi pos di utara lebih mudah ditemukan daripada pos sebelumnya. Games yang ada di sana adalah lompat tali. Bukan sembarang lompat tali, melainkan lompat tali untuk 10 orang secara bersamaan sebanyak 8 kali non-stop. Dengan beberapa kali trial and error, akhirnya kami berhasil menyelesaikan games ini dengan cara yang menurut kami kreatif. Esensi dari games ini sebenarnya mirip dengan games sebelumnya.

Dua kelompok lain ternyata sudah menyelesaikan games di pos mereka masing-masing. Dengan demikian, keempat games yang ada berhasil diselesaikan sebelum batas waktu yang ditentukan berakhir. Sesuai petunjuk, kami melakukan mobilisasi ke arah lapangan basket. Di lapangan basket, ketiga kelompok berkumpul dan utuh kembali. Di sana, kami diberikan materi tentang Mars HMME. Sambil mengulang Mars HMME beberapa kali, kami juga mencoba menghafalkan mars ini. Lirik dari Mars HMME tertera di bawah ini:


8 penjuru itu landasan kami
Kami bergerak satu
Hadapi semua
1..2..8 Atmosphaira! Die luft! Die luft!

Pakai biru putihmu
Kobarkan semangatmu
Kuasai udara
Kita satu keluarga
1..2..8 di udara, bersama! berjaya! merdeka!

Ini himpunan kita
Merajai angkasa
1..2..8 Atmosphaira
Atmosphaira . . . Die luft! Die luft! Die luft!


Selesai pemberian materi Mars HMME, kami melakukan mobilisasi secara sporadis ke arah selasar double helix. Di sana, kami diagitasi seperti biasanya. Masalah klasik seperti lambatnya membentuk formasi dalam PBB (Peraturan Baris Berbaris) masih menjadi bahan kritikan untuk kami. Lalu, kami dievaluasi mengenai materi Mars HMME yang baru saja diberikan. Masih banyak dari kami yang belum hafal Mars HMME. Danlap berpesan kepada kami untuk menghafalkan Mars HMME.

Hasil Wawancara dengan Jenderal Ugi (ME'12)


Nama lengkap jenderal Ugi adalah Fikry Purwa Lugina dan NIMnya adalah 12812021. Ia berasal dari Sumedang (Jawa Barat) dan kostannya berada di Jalan Taman Hewan. Tanggal kelahiran jenderal Ugi adalah 12 November 1994 dan ia baru saja berulang tahun kemarin. Kami (Pradawihaya) cukup sering melihat jenderal Ugi saat mengikuti kelas Fisika Matematik bersama kami. Namun, ia jarang terlihat di area sekitar Labtek Biru. Wajar saja, ia merupakan Ketua LSS (Lingkung Seni Sunda). Meski begitu, di HMME jenderal Ugi tetap memiliki jabatan, yaitu sebagai staff Zephyrus. Jenderal Ugi tidak menjadi panitia PKKM 2014 karena adanya bentrok jadwal. Selain LSS, jenderal Ugi juga pernah menjadi bagian dari UKM PS (Persatuan Sepakbola) dan Gamais (Keluarga Mahasiswa Islam). Setelah lulus S1 nanti, jenderal Ugi ingin "banting setir" dengan cara kuliah S2 di jurusan yang sama sekali tidak berkaitan dengan Meteorologi, yaitu jurusan manajemen ataupun ilmu ekonomi. Namun, ia belum mengetahui apakah orang tuanya membolehkan hal itu atau tidak. Kesannya kepada kami adalah asyik dan kelihatan solid. Pesan-pesan darinya untuk kami adalah bersabarlah (karena semua indah pada waktunya), jangan terlalu berharap dan terlalu membatasi diri, serta fokuslah pada sesuatu (jangan tanggung-tanggung).

Hasil Wawancara dengan Jenderil Yeti (ME'12)


Nama lengkap dari Jenderil Yeti adalah Yeti Prabawati. Ia mempunyai NIM 12812007. Sebelum mewawancarainya, yang saya tahu dari Jenderil Yeti adalah ia bertempat tinggal di kostan yang sama dengan Charla. Jenderil Yeti berasal dari Klaten, Jawa Tengah. Sejak dulu, jenderil Yeti memang ingin berkuliah di Bandung. Ia pun memutuskan untuk kuliah di ITB dan mengambil peminatan Meteorologi. Sewaktu mengikuti PKKM, jenderil Yeti berusaha memberi performa maksimalnya dan rajin mengerjakan tugas-tugas PKKM yang diberikan. Saking niatnya, jenderil Yeti dijuluki sebagai emak angkatan dan sok ide ingin menjadi PJ (penanggung jawab) Jarkom. Posisinya di HMME adalah sebagai staff kekeluargaan. Proker-proker dari divisi kekeluargaan di HMME antara lain HMME hihi, Make a wish, dan acara kumpul-kumpul bareng. Pesan-pesan dari jenderil Yeti untuk kami (Pradawihaya) antara lain lebih pedulilah dengan angkatan, jangan pakai perasaan/hati kalau sudah masuk himpunan, dan jangan berharap apapun dari himpunan jika kita hanya diam saja.

Hasil Wawancara dengan Jenderal Adnan (ME'12)


Nama lengkap jenderal yang juga menjadi asisten MMK (Mekanika Medium Kontinu) ini adalah Muhammad Adnan Al-Husaeni. NIMnya adalah 12812023. Jenderal Adnan berasal dari Jakarta. Awalnya, ia ingin masuk ke jurusan Geodesi. Namun, kenyataannya ia masuk ke jurusan Meteorologi yang merupakan pilihan keempatnya di kuesioner penjurusan. Untungnya jenderal Adnan sudah memprediksi bahwa ia bakal masuk ke jurusan Meteorologi, sehingga ia tidak terlalu kaget saat mengetahui bahwa ia masuk jurusan Meteorologi. Menurut pengalamannya, PKKM untuk angkatan 2012 biasa saja dan tidak terlalu berkesan. Jenderal Adnan merupakan staff Pengembangan Anggota (PSDA) di HMME. Proker-proker dari PSDA antara lain HMME nangkring, diksar, diskusi dengan mengundang Presiden KM-ITB, dll. Kesan dari jenderal Adnan kepada kami (Pradawihaya) adalah kurang greget, lambat, dan kurang bisa menangkap materi yang diberikan. Meskipun demikian, kuorum kami selama mengikuti diksar terbilang bagus.

Hasil Wawancara dengan Jenderil Osa (ME'11)


Nama lengkapnya adalah Ferosa Arsadita. Jenderil Osa memiliki NIM 12811009 dan nomor anggota himpunan 1112012B. Ia berasal dari Kalasan (Yogyakarta) dan pernah bersekolah di SMAN 6 Yogyakarta. Di HMME, jenderil Osa menjabat sebagai BPA (Badan Pengurus Anggota). Tugas dari BPA adalah mengawasi keberjalanan himpunan dan membuat GBHP (Garis-garis Besar Haluan Proker). Di setiap angkatan terdapat 2 orang yang menjadi BPA. Selain di HMME, organisasi di ITB yang diikuti oleh jenderil Osa adalah KM-ITB (Keluarga Mahasiswa ITB) dan UBV (Unit Bola Voli). Di KM-ITB, jenderil Osa menjabat sebagai Menteri Lingkungan. Salah satu program yang ia canangkan sebagai Menteri Lingkungan KM-ITB adalah "Urban Farming". Karena menjabat sebagai BPA, ia tidak boleh menjadi salah satu panitia PKKM 2014. Di PKKM tahun sebelumnya, jenderil Osa merupakan dinamisator yang bertindak sebagai danlap (komandan lapangan) dan tadis (tata disiplin). Sebenarnya, jenderil Osa disarankan oleh orang tuanya untuk kuliah di UGM saja. Namun, ia lebih ingin kuliah di ITB karena merasa bosan dengan UGM yang lokasinya cukup dekat dengan rumahnya. Jenderil Osa masuk jurusan Meteorologi melalui beasiswa peminatan. Menurutnya, yang menarik di perkuliahan Meteorologi adalah Meteorologi Lingkungan. Kesan dari jenderil Osa kepada kami (Pradawihaya) adalah kami terlihat lucu-lucu. Pesan-pesannya untuk kami adalah berkegiatanlah di organisasi-organisasi di ITB serta berusahalah untuk sigap dan gerak cepat.

Selasa, 11 November 2014

Hasil Wawancara dengan Jenderil Madam (ME'12)


Nama lengkap jenderil Madam adalah Madam Taqiyya. NIMnya adalah 12812037. Awalnya, saya mengira bahwa nama "Madam" berasal dari bahasa Perancis. Ternyata, nama "Madam" dan "Taqiyya" berasal dari bahasa Arab. "Madam" artinya selamanya, sedangkan "Taqiyya" berarti taqwa. Jika digabung, nama lengkapnya memiliki arti "bertaqwa selamanya". Jenderil Madam menjabat sebagai staff divisi keilmuan di HMME. Jenderil Madam lahir di Tangerang. Sejak awal jenderil Madam memang berminat masuk jurusan Meteorologi. Namun, orang tuanya menginginkan ia masuk jurusan Geologi. Ia sempat merasa galau karena hal itu. Kesannya kepada kami (Pradawihaya) adalah kami terlihat antusias dan sudah cukup kritis selama mengikuti PKKM. Pesan dari jenderil Madam untuk kami adalah jalani saja PKKM ini. Pesan tersebut muncul bukan tanpa dasar, melainkan karena PKKM merupakan jalan menuju suatu tujuan dan segala yang ada di PKKM akan bermanfaat.

Hasil Wawancara dengan Jenderal Anhar (ME'11)


Nama lengkap jenderal yang satu ini adalah Jannatan Anhar. NIMnya adalah 12811040, sedangkan nomor keanggotaannya di HMME adalah 1112014B. Pada nomor keanggotaan, huruf B ditujukan kepada anggota biasa, sedangkan LB (yang berarti "Luar Biasa") ditujukan kepada swasta. Jenderal Anhar menjabat sebagai kadiv olahraga di bawah departemen PSDA (Pengembangan Sumber Daya Anggota). Ia berasal dari Magelang, namun tinggal di Kebumen. Ia merupakan alumni SMAN 1 Kebumen. Salah satu program kerja yang dirancang oleh divisi olahraga HMME adalah "HMME Sehat". Target menang HMME di Olimpiade ITB adalah di cabang atletik. Jenderal Anhar pernah mengikuti KP (kerja praktik) di Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral). Blok yang diambilnya di Meteorologi adalah Meteorologi Lingkungan. Ia bercerita bahwa di Meteorologi terdapat banyak sekali pemodelan. Untuk tingkat 3 nanti, jenderal Anhar menyarankan kepada kami (Pradawihaya) untuk mengambil minimal 2 blok di Meteorologi. Kesan dari jenderal Anhar kepada kami adalah kami terlihat masih takut untuk berpendapat, kurang berbicara, namun bagus secara kuorum di diksar. Pesannya untuk kami adalah berkenalanlah lebih banyak dengan jenderal - jenderil karena mereka mempunyai lebih banyak pengalaman. Selain itu, jenderal Anhar juga berpesan bahwa jalani saja perkuliahan di Meteorologi (meskipun merasa "terjuruskan") karena nantinya kita akan menemui passion kita di Meteorologi. Lalu, berkenalanlah dengan para supjend agar kita mendapat banyak manfaat.

Hasil Wawancara dengan Jenderil Anna (ME'12)


Nama lengkapnya adalah Anna Maria Kusumaning Ayu dan NIMnya adalah 12812017. Jenderil Anna lahir pada tanggal 5 Oktober 1994. Ia merupakan alumni SMAN 34 Jakarta. Di HMME, ia menjabat sebagai staff danus (dana usaha). Jenderil Anna juga berkegiatan di UKM KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik). Ia pernah bergabung di KPA dan berkegiatan di sana selama 1 semester, namun sekarang tidak dilanjutkan. Di OSKM jenderil Anna pernah menjadi panitia lapangan, tepatnya di divisi medik. Oleh karena itu, ia direkrut menjadi salah satu panitia PKKM 2014 yang berada di divisi medik. Jenderil Anna berasal dari Depok. Alamat kostannya berada di daerah Kebon Bibit. Kesan-kesannya kepada kami (Pradawihaya) adalah bagus kuorumnya sewaktu diksar, namun kelihatan lebih diam saat agitasi dan cowoknya kelihatan "lembek".  Pesan-pesan dari Jenderil Anna untuk kami adalah berusahalah untuk semakin kompak, kuatkan fisik, keluarkan pendapat yang masuk akal saat interupsi, dan jangan "hilang-hilangan" setelah masuk himpunan.

The Dancing Traffic Light

Hampir semua persimpangan jalan besar di Indonesia memiliki traffic light (lampu lalu lintas). Traffic light ini nggak cuma berlaku untuk kendaraan bermotor, melainkan juga untuk pejalan kaki. Meskipun demikian, traffic light untuk kendaraan bermotor dipisah dengan yang untuk pejalan kaki. Biasanya, trafiic light untuk pejalan kaki terdiri atas 2 lampu, yaitu lampu merah untuk berhenti dan lampu hijau untuk berjalan. Mungkin kamu pernah nekat berjalan melintasi zebra cross meskipun lampu merah untuk pejalan kaki sedang menyala. Inilah yang dapat membahayakan pejalan kaki.

"The Dancing Traffic Light" adalah sebuah inovasi menarik pada traffic light khusus pejalan kaki. Pada traffic light untuk pejalan kaki, lampu merah umumnya disertai dengan gambar orang yang berdiri dan diam. Namun, "The Dancing Traffic Light" menawarkan sesuatu yang unik dan menarik. Inovasi ini membuat gambar orang di lampu merah tidak hanya diam, melainkan nge-dance. Hasil ujicoba di Portugal membuktikan bahwa "The Dancing Traffic Light" dapat membuat 81% pejalan kaki di sana rela berhenti sejenak sambil menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki menyala. Kalau inovasi ini diujicoba di Indonesia, efektif nggak yaa? Hmmm . . . .


Gadget Keren (2) - Amazon Echo

Amazon Echo adalah sebuah speaker portable yang memiliki koneksi bluetooth.

Gitu doang? Biasa aja tuh.

Eittss, tunggu dulu. Sekilas memang speaker ini terlihat seperti speaker portable lainnya. Tapi, speaker ini mempunyai keistimewaan. Tanyalah tentang hal apapun kepada speaker ini, maka ia akan menjawabnya.

Kok bisa yaa? Kan dia cuma speaker, bukan robot.

Penasaran kaann? Langsung aja deh lihat video di bawah ini.


Senin, 10 November 2014

Hasil Wawancara dengan Jenderal Udin (ME'12)


Nama lengkap jenderal Udin adalah Muhammad Fikri Nashiruddin. Ia mempunyai NIM 12812016. Jenderal Udin berasal dari Cirebon (Jawa Barat) dan merupakan alumni dari SMAN 2 Cirebon. Ia lahir pada tanggal 6 Oktober 1994. Bahasa daerah yang digunakan di Cirebon bukanlah bahasa Sunda ataupun bahasa Jawa, melainkan bahasa Cirebon (Cerbon). Bahasa Cirebon muncul sebagai hasil dari asimilasi budaya antara budaya Sunda dengan budaya Jawa. Di HMME, jenderal Udin menjabat sebagai staff divisi keprofesian. Selain HMME, jenderal Udin juga berorganisasi di UKM Gamais (Keluarga Mahasiswa Islam).  Salah satu "perpanjangan tangan" dari Gamais adalah LD-FITB (Lembaga Dakwah FITB). Di LD-FITB, jenderal Udin berada di bagian dokumentasi. Jenderal Udin masuk ke jurusan Meteorologi karena passion. Saat masih duduk di bangku SMP, ia pernah membaca buku Geografi SMA dan menemukan ketertarikannya pada meteorologi. Begitu masuk ke jenjang SMA, ketertarikannya dengan meteorologi dapat tersalurkan melalui ajang olimpiade kebumian. Di kuliah meteorologinya saat ini, ia mengambil blok Sains Atmosfer karena ia menyukai pemodelan. Selain itu, ia juga menjadi asisten dari Pak Zadrach. Setelah lulus S1 nanti, jenderal Udin ingin melanjutkan S2 ke Jepang. Ia juga ingin pergi ke Alaska untuk melihat aurora secara langsung. Jenderal Udin memiliki hobi badminton. Menurutnya, diksar untuk angkatan 2012 terasa datar dan tidak lebih seru daripada diksar kami (Pradawihaya) yang sekarang. Kesannya kepada kami adalah kami terlihat optimis dan bisa membuat momen-momen kecil menjadi sesuatu yang membahagiakan. Meski demikian, kami masih terlihat seperti robot menurutnya. Pesan dari jenderal Udin untuk kami adalah berusahalah untuk tidak seperti robot.

Sabtu, 08 November 2014

Iklim Ideal dan Nyaman (PART 3) : IKLIM PEGUNUNGAN TROPIS

Wilayah pegunungan tropis pada umumnya memiliki iklim yang sejuk sepanjang tahun. Tak  heran jika kota-kota yang berada di wilayah pegunungan daerah tropis memiliki julukan "Eternal spring". Jika diartikan ke bahasa Indonesia, "Eternal spring" berarti "musim semi yang abadi". Musim semi identik dengan suhu udara yang sejuk. Mungkin pecinta iklim hangat tidak akan menyukai iklim pegunungan tropis. Meski begitu, banyak orang yang membangun rumah / villa di kota-kota ini untuk tempat peristirahatan. Di bawah ini terdapat beberapa kriteria iklim pegunungan tropis yang masih tergolong nyaman bagi manusia:
- Suhu udara rata-rata di siang hari tidak melebihi 25 derajat celcius
- Suhu udara rata-rata di malam hari tidak kurang dari 0 derajat celcius
- Rekor suhu udara tertinggi tidak melebihi 32 derajat celcius
- Rekor suhu udara terendah tidak kurang dari -10 derajat celcius
- Ketinggian di atas permukaan laut antara 1.000 - 3.000 meter
- Curah hujan tidak terlalu tinggi (< 4.000 mm/tahun)

Dari 6 kriteria di atas, didapat 4 kota besar di dunia yang dapat mewakili iklim pegunungan tropis:

1. Bogota, Kolombia

Tipe iklim (Koppen) : Cfb (iklim subtropis dataran tinggi)
Suhu rata-rata di siang hari : 19 - 20 derajat Celcius
Suhu rata-rata di malam hari : 8 - 10 derajat Celcius
Rekor suhu tertinggi : 29 derajat Celcius (Juni)
Rekor suhu terendah : -5 derajat Celcius (Februari)
Catatan : Cuacanya sering berawan dan berkabut


2. Manizales, Kolombia

Tipe iklim (Koppen) : Cfb (iklim subtropis dataran tinggi)
Suhu rata-rata di siang hari : 21 - 22 derajat Celcius
Suhu rata-rata di malam hari : 11 - 12 derajat Celcius


3. Quito, Ekuador

Tipe iklim (Koppen) : Cfb (iklim subtropis dataran tinggi)
Suhu rata-rata di siang hari : 19 - 20 derajat Celcius
Suhu rata-rata di malam hari : 9 - 10 derajat Celcius
Catatan : Menerima banyak sinar matahari (2058 jam matahari bersinar dalam setahun)


4. Cuenca, Ekuador

Tipe iklim (Koppen) : Cfb (iklim subtropis dataran tinggi)
Suhu rata-rata di siang hari : 18 - 22 derajat Celcius
Suhu rata-rata di malam hari : 8 - 11 derajat Celcius
Rekor suhu tertinggi : 27 derajat Celcius (Maret dan Oktober - Desember)
Rekor suhu terendah : -2 derajat Celcius (Juli)


TO BE CONTINUED

Kamis, 06 November 2014

Hasil Wawancara dengan Jenderal Gisma (ME'11)


Nama lengkap jenderal Gisma adalah Gisma Aminurah Firdaus. Ia memiliki NIM 12811030. Saat ini, jenderal Gisma tidak memegang jabatan di HMME, alias merupakan anggota biasa di HMME. Tahun lalu, ia memegang jabatan di divisi PSDA. Jenderal Gisma berasal dari Pasuruan, Jawa Timur. Jenderal yang satu ini mempunyai hobi backpacking. Rencananya bulan November ini ia akan backpacking ke China, tepatnya ke wilayah Beijing dan sekitarnya selama seminggu. Sebelumnya, ia juga pernah backpacking ke Malaysia dan Singapura. Di PKKM, jenderal Gisma menjadi panitia divisi logistik. Ia lalu menceritakan beberapa kendala yang dihadapi oleh panitia divisi logistik, antara lain mobilitasnya harus tinggi (sebisa mungkin mempunyai kendaraan pribadi) dan kondisi tubuhnya harus selalu fit dan prima. Selama kuliah di Meteorologi, jenderal Gisma merasa kesulitan pada beberapa mata kuliah yang berbau komputasi. Sebenarnya, jenderal Gisma  lebih jarang terlihat oleh kami (Pradawihaya) dibanding jenderal-jenderil lainnya. Dengan demikian, kesannya kepada kami pun belum mendalam. Jika dilihat dari luar, angkatan kami terlihat kompak menurut jenderal Gisma. Selain itu, ia mengucapkan 3 kata dalam bahasa Inggris untuk mendeskripsikan kami, yaitu "unbent, unbowed, unbroken". Pesan-pesan dari jenderal Gisma kepada kami adalah tingkatkan moral dan kepekaan sosial serta jangan lupa untuk saling mengingatkan hal-hal yang bersifat akademik maupun non-akademik. Jika kami mempunyai moral dan kepekaan sosial yang baik, dengan sendirinya kami akan kompak.