Jumat, 31 Oktober 2014

Hasil Wawancara dengan Jenderil Sarah (ME'11)


Nama lengkapnya adalah Sarah Risda Nafisa dan memiliki NIM 12811023. Ia berasal dari Jakarta dan lahir pada tanggal 6 Agustus 1993. Jenderil Sarah menjabat sebagai ketua departemen eksternal HMME. Saat penjurusan dulu, ia meletakkan jurusan Meteorologi di pilihan keempat. Kenyataannya, jenderil Sarah masuk ke jurusan Meteorologi. Ia sempat sedih dengan keadaan itu. Namun, ia bisa move on dan justru berhasil menjadi mapres (mahasiswa berprestasi) Meteorologi karena perpaduan yang seimbang antara hasil akademik yang bagus dengan keaktifan di organisasi. Motivasinya untuk menjadi mapres telah tumbuh sejak ia mulai berusaha move on. Sebelum menjadi ketua departemen eksternal di HMME, jenderil Sarah sempat aktif di KM (Keluarga Mahasiswa). Di luar kampus, ia pernah mengikuti exchange ke Rusia melalui AIESEC. Program / project yang ia jalani adalah mengajar Bahasa Inggris di kamp yang terletak di suatu kota kecil di Rusia selama sebulan. Ada dua tempat yang direncanakannya untuk internship atau KP (kerja praktik), yaitu PT Ruma dan Pertamina. Jenderil Sarah ingin lulus S1 Meteorologi pada bulan Juni atau Oktober 2015. Setelah lulus, ia ingin bekerja di perusahaan migas (minyak dan gas bumi). Sebagai seorang mahasiswa yang dapat dikatakan seimbang antara akademik dan organisasinya, jenderil Sarah memberikan tips-tips untuk itu. Tips-tipsnya adalah kuatkan keinginan diri sendiri dan tingkatkan manajemen waktu. Ia lalu menjelaskan bahwa pengalaman di luar kampus tergolong penting, karena kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang di luar ITB yang mindsetnya berbeda dengan kita. Oh ya, di PKKM jenderil Sarah menjadi panitia pubdok (publikasi dan dokumentasi). Kesannya kepada kami (Pradawihaya) singkat saja, yaitu kompak. Pesannya juga cukup singkat, yaitu pertahankan kekompakan angkatan dan jagalah angkatan kita sendiri.

Hasil Wawancara dengan Jenderil Amel (ME'11)


Nama lengkapnya adalah Amelia Ayu Kartika. Ia memiliki NIM 12811024. Jenderil Amel menjabat sebagai BPA (Badan Pengurus Anggota) di HMME. Tugas dari BPA adalah membuat GBHP (Garis-Garis Besar Haluan Program Kerja) dan mengawasi keberjalanan proker-proker di HMME. Ia berasal dari Lampung. Tak heran jika ia tergabung dalam UKM Ubala (Unit Kebudayaan Lampung). Selama kami mewawancarainya, jenderil Amel bercerita (atau mungkin bergosip, hehe) tentang kisah-kisah cinta di HMME dan kisah cinta dirinya dengan seseorang di jurusan sebelah (Os*******fi) karena perjalanan cinta Albatros. Menurut saya, kesan dan pesan dari jenderil Amel untuk kami (Pradawihaya) tidaklah konvensional. Kesannya kepada kami adalah kami dianggap rame meskipun garing. Pesannya adalah nikmati perjalanan cintanya.

Hasil Wawancara dengan Jenderal Farhan (ME'11)


Nama lengkap jenderal Farhan adalah Muhammad Farhan C. Ia merupakan kakak NIM saya (NIMnya 12811034). Jabatannya di HMME adalah sebagai Ketua Departemen Intrakampus. Departemen Intrakampus bertugas untuk menyalurkan aspirasi HMME ke lembaga-lembaga di ITB dan mengambil info-info dari luar untuk HMME. Bagi jenderal Farhan, masuk Meteorologi bukanlah karena pilihan pertama, melainkan karena terjuruskan. Sebelum menjadi Ketua Departemen Intrakampus, jenderal Farhan pernah menjadi staff senator di HMME. Dulu, saya mengira bahwa ketua mamet (materi dan metode) di PKKM adalah jenderal Tyo. Ternyata bukan, ketuanya adalah jenderal Farhan. Meskipun ia menjadi ketua mamet, Jenderal Farhan tidak pernah terlihat saat acara PKKM berlangsung karena ia mendapat konsekuensi saat interaksi dulu. Kesan dari jenderal Farhan kepada kami (Pradawihaya) adalah kami dianggap terlalu serius dan mudah terbawa oleh arus. Pesan darinya untuk kami adalah janganlah terlalu serius dan santai saja.

Hasil Wawancara dengan Jenderil Siti (ME'12)


Nama lengkap jenderil Siti adalah Siti Azizah. NIMnya adalah 12812020. Di PKKM ia menjadi panitia lapangan, tepatnya di bagian medik. Di HMME, ia menjadi staff bendahara (menjadi bendahara angkatan) sekaligus staff keilmuan. Di Zephyrus (proker besar HMME), ia menjadi sekretaris. Selain di HMME, kesibukan jenderil Siti lainnya adalah di UKM Gamais (Keluarga Mahasiswa Islam). Jenderil Siti lalu bercerita bahwa ia suka dengan Meteorologi, sehingga ia menempatkan Meteorologi di pilihan pertama saat penjurusan dulu. Ada tiga hal yang ia sukai dari Meteorologi, yaitu: (1) Jarang orang yang menguasai Meteorologi; (2) Tertarik dengan fenomena sirkulasi Termohalin; (3) Suka pemrograman (terutama pada bahasa FORTRAN). Kesan saya kepada jenderil Siti adalah ia merupakan orang yang pemalu dan introvert, orientasinya produktivitas, serta suka berbagi cerita. Ia lebih suka berkomunikasi dengan cara menulis daripada berbicara langsung. Tak heran jika ia menulis banyak artikel yang maknanya implisit di blog pribadinya. Cita-citanya adalah menjadi ilmuwan ataupun pengajar. Kesan dari jenderil Siti kepada Pradawihaya biasa saja, karena ia jarang bertemu dengan Pradawihaya. Pesan-pesan yang ia berikan pun bukanlah pesan yang spesifik untuk angkatan kami, melainkan secara umum. Pesan-pesannya antara lain cobalah untuk menyukai hal-hal yang tidak disukai, berpikir positif, jangan hanya fokus pada hal-hal yang eksplisit, dan jangan membelenggu diri dengan ketakutan diri sendiri.

Hasil Wawancara dengan Jenderal Firman (ME'11)


Nama lengkapnya Firman Adi Prastowo dan mempunyai NIM 12811001. Ia berasal dari Bekasi (Jawa Barat) dan lahir pada tanggal 15 Juli 1992. Kami (Pradawihaya) cukup sering melihat jenderal Firman saat kami mengikuti kuliah Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. Wajar saja karena ia merupakan salah satu asisten Pak Zadrach. Posisinya di HMME adalah sebagai Ketua Departemen Internal. Di bawah Departemen Internal terdapat 2 divisi, yaitu divisi kekeluargaan dan divisi BRT (Badan Rumah Tangga). Saat penjurusan dulu, jenderal Firman memilih jurusan Geologi di pilihan pertama dan Meteorologi di pilihan terakhir. Saat pengumuman penjurusan, ternyata jenderal Firman masuk ke jurusan Meteorologi. Ia sempat galau karena masuk ke jurusan di pilihannya yang terakhir. Meski begitu, ia memutuskan untuk move on dengan cara mengikuti diklat terpusat OSKM (Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa) dan menjadi panitia OSKM untuk mengisi waktu liburan panjang. Di Meteorologi, jenderal Firman paling tidak suka dengan mata kuliah yang berbau komputasi. Jenderal Firman termasuk salah satu mahasiswa yang sukses di Meteorologi karena berhasil masuk di "Dean List" pada semester 3, 4, dan 5. Ia pun lalu membeberkan tips-tips untuk sukses di Meteorologi. Dua di antaranya adalah kerjakan semua tugas yang diberikan dan jangan bolos dari kuliah. Menurutnya, kuliah di jenjang S1 lebih berorientasi pada pembentukan pola pikir mahasiswanya. Di PKKM, jenderal Firman menjadi panitia di bagian pubdok (publikasi dan dokumentasi). Kesan darinya kepada kami (Pradawihaya) adalah kami agak lambat dan kurang inisiatifnya. Pesan-pesan jenderal Firman untuk kami adalah berpikirlah lebih cepat dan dewasa dalam keadaan tertekan, nikmatilah keberjalanan PKKM, serta jangan cuma kompak di diksar.

Selasa, 28 Oktober 2014

Hasil Wawancara dengan Jenderal Gaga (ME'11)


Nama lengkap jenderal Gaga adalah Gaga Pradipta Nugraha. NIMnya adalah 12811004. Sebelum bercerita lebih jauh, saya ingin memaparkan kesan saya terhadap jenderal Gaga. Kesan yang paling melekat bagi saya adalah wajahnya yang garang (hehe . . . . piss -.-V). Meskipun demikian, jenderal Gaga tetap ramah saat diajak berbicara santai. Pada awalnya saya mengira bahwa jenderal Gaga merupakan orang Jawa, padahal bukan. Ia merupakan orang Sunda yang lahir di Bangka. Rumahnya saat ini berada di Majalengka, Jawa Barat. Sejak mengalami masa diksar dulu, jenderal Gaga sudah berniat ingin menjadi Ketua PKKM selanjutnya. Alasannya adalah karena ia suka dengan kaderisasi. Sebelumnya, terdapat 2 calon ketua PKKM, yaitu jenderal Gaga dan jenderal Wira. Yang terpilih menjadi ketua PKKM adalah jenderal Gaga. Syarat mencalonkan diri menjadi ketua PKKM adalah sudah dilantik menjadi anggota HMME dan sudah pernah melantik anggota HMME yang baru. Tahun lalu (2013), jenderal Gaga menjadi panitia medik di diksar. Jenderal Gaga pernah aktif di UKM Gamais (Keluarga Mahasiswa Islam) dari tahun pertama sampai tahun ketiga awal. Selain itu, ia juga aktif di Paguyuban Majalengka dan bahkan pernah mengetuainya. Di HMME, jenderal Gaga menjabat sebagai Kadiv BRT (Badan Rumah Tangga). Salah satu prokernya adalah membuat piket per divisi di sekre HMME. Makanan favoritnya adalah Nasi Lengko yang banyak tersedia di Majalengka dan Cirebon. Hobi jenderal Gaga adalah menonton pertandingan sepak bola. Meski begitu, jenderal Gaga tidak terlalu suka bermain sepak bola. Kesan awal dari jenderal Gaga kepada kami (Pradawihaya) adalah tingkat kehadiran yang tinggi saat PKKM. Pesan dari jenderal Gaga untuk kami adalah jangan pakai perasaan saat berorganisasi, melainkan pakailah logika. Memakai perasaan saat berorganisasi hanya akan membuat kita sakit hati. Sebaliknya, penggunaan logika saat berorganisasi akan memberikan lebih banyak manfaat bagi kita. Pesan selanjutnya adalah jangan hanya meminta sesuatu yang kita inginkan dari himpunan, tapi kita juga perlu berkontribusi untuk himpunan.

Hasil Wawancara dengan Jenderil Judith (ME'12)


Nama lengkapnya adalah Maria Paschalia Judith Justiar. NIM jenderil yang satu ini adalah 12812006. Ia menjadi tim senator di HMME. Jenderil Judith bisa dibilang nomaden (berpindah-pindah tempat). Asalnya dari Malang, Jawa Timur. Ia lahir di Bogor (Jawa Barat), tinggal di Depok (Jawa Barat), dan bersekolah tingkat SMA di Jakarta. Jenderil Judith terlihat sebagai orang yang ceria, gokil, dan menyenangkan. Sebenarnya, jenderil Judith tidak berminat masuk jurusan Meteorologi. Namun apa dikata, ia merasa harus tetap berjuang di Meteorologi agar tidak "tenggelam". Jika disuruh memilih, ia lebih memilih Geologi / Geofisika daripada Meteorologi. Dengan demikian, ia bercita-cita ingin menjadi juru bicara ilmu Bumi (terutama tentang kebencanaan). Kemudian, ia bercerita bahwa kuliah dengan Pak Plato terasa seperti di osjur. Selain itu, ia menyatakan ketagihan dengan sejenis Thai Tea yang bermerek Ka**is. Saking ketagihannya, jenderil Judith bisa menjadi "sakau" jika tidak meminumnya setelah beberapa minggu. Kesannya kepada kami (Pradawihaya) adalah masih adanya individualisme di dalam angkatan kami dan kompaknya terlihat hanya sebagai formalitas. Pesan-pesan jenderil Judith untuk kami adalah usahakan lebih tulus lagi kompaknya, nikmati dan jalani saja PKKM (karena ada maksud dan tujuannya). Selain itu, jangan lupa untuk bersyukur, sering-seringlah mengadakan kumpul bareng angkatan sebagai quality time, jangan minder, dan temukan kesetimbangan berorganisasi di ITB.

Hasil Wawancara dengan Jenderal Reza (ME'11)


Nama lengkapnya adalah Muhammad Reza Robby Nugraha. Jenderal Reza memiliki NIM 12811037. Jabatannya merupakan yang tertinggi di HMME, yaitu sebagai kahim (ketua himpunan). Menurut saya, jenderal Reza termasuk orang yang tidak suka marah-marah. Jobdesk dari kahim antara lain: (1) Memastikan seluruh proker berjalan dengan baik; (2) Memikirkan sumber pemasukan dana untuk himpunan; (3) Menjaga nama baik himpunan; (4) Memberi motivasi kepada BP (badan pengurus). Untuk memastikan keberjalanan proker-proker di HMME, jenderal Reza mengadakan rakor (rapat koordinasi) minimal sebulan sekali (kalau bisa seminggu sekali). Biasanya, sumber dana untuk HMME berasal dari LK (lembaga kemahasiswaan). Ada dua kesan yang didapat jenderal Reza di saat-saat awal menjadi kahim. Yang pertama adalah adanya kekhawatiran, karena sebelumnya ia jarang mendapat amanah / tanggung jawab yang besar. Kesan berikutnya (yang paling berat) adalah sulit menjaga performa terbaik saat di himpunan, terutama saat sedang bad mood. Meskipun kesan awalnya demikian, ada beberapa manfaat yang didapat jenderal Reza saat menjadi kahim. Manfaat pertama adalah mendapat lebih banyak pelajaran dan pengalaman. Karena sadar menjadi kahim, jenderal Reza mendapat manfaat berupa perubahan mental (tentunya mengarah ke yang lebih baik). Yang ketiga adalah perubahan pada kepercayaan diri, pengambilan resiko, dan pengendalian diri. Ada beberapa kesan dari jenderal Reza kepada kami (Pradawihaya). Kesan positifnya adalah selalu bisa kuorum saat mengikuti PKKM. Kesan negatifnya adalah kurang inisiatif saat pengondisian di selasar double helix. Pesan-pesannya untuk kami adalah: (1) Jangan berbicara dengan orang lain saat pikiran kita kosong; (2) Tingkatkan progress selama PKKM; (3) Berusahalah untuk lebih berpikir saat berada dalam keadaan tertekan.

Jumat, 24 Oktober 2014

Hasil Wawancara dengan Jenderil Tika (ME'12)


Nama lengkap jenderil Tika adalah Kartika Anjarsari. Jenderil ini memiliki NIM 12812004. Ia lebih jarang terlihat oleh kami (Pradawihaya) dibandingkan jenderal-jenderil lainnya. UKM (unit kegiatan mahasiswa) yang diikuti jenderil Tika adalah MBWG (Marching Band Waditra Ganesha). Selama kegiatan marching band, ia berada di bagian pasukan bendera (sama seperti Widy). Di HMME, jenderil Tika menjabat sebagai staff intrakampus. Divisi intrakampus ini berfungsi sebagai penghubung HMME dengan lembaga-lembaga lain di kampus ITB. Asal daerahnya adalah Jambi (sesuai dengan raut wajahnya yang khas). Ia lahir pada tanggal 10 Juni 1994. Golongan darahnya tidak sama dengan saya. Dia B, sedangkan saya O. Jenderil Tika mengungkapkan rasa senangnya kepada kami karena HMME mendapat juara 3 pada perform wisuda Oktober 2014. Padahal target HMME tidak berlebihan, hanya 10 besar. Setelah itu, ia bercerita mengenai diklat untuk menjadi panitia PKKM. Mirip dengan diklat panitia OSKM, pada awalnya diadakan TFT (training for trainer) terpusat lebih dahulu. Selesai TFT terpusat, barulah diadakan TFT per divisi yang biasanya berlangsung selama seminggu. Jenderil Tika mengungkapkan keinginannya untuk mengikuti KP (kerja praktik) di industri migas (minyak bumi dan gas alam). Ada beberapa kesan darinya untuk kami. Salah satunya adalah saat PKKM kami bisa datang ramai-ramai. Namun, para cowok di angkatan kami dinilai kurang peka dan kurang strong. Pesan-pesannya untuk kami antara lain jadikan capek sebagai teman, karena kesibukan di tingkat 3 nanti akan semakin meningkat. Pesan berikutnya adalah jangan memanjakan fisik dan jagalah teman-teman seangkatan.

Hasil Wawancara dengan Jenderal Ferdy (ME'12)


Jenderal Ferdy memiliki nama lengkap "Ferdy Kurniawan". NIMnya adalah 12812026. Jabatannya di HMME adalah sebagai staff kominfo (komunikasi dan informasi). Ia lahir di Bukittinggi pada tanggal 29 September 1993. Dari raut wajahnya, saya pun mengiyakan bahwa Jenderal Ferdy merupakan orang Minangkabau. Jenderal Ferdy merupakan salah satu orang yang sering membantu persiapan wisuda Oktober 2014 HMME. Hobinya antara lain membuat film (tentunya film-film pendek), travelling, dan suka di bidang fotografi. Salah satu pengalaman travellingnya adalah ke Kepulauan Seribu yang terletak di sebelah utara Kota Jakarta. Selama PKKM, jenderal Ferdy jarang terlihat. Wajar saja, ia merupakan panitia non-lapangan di PKKM, lebih tepatnya di divisi pubdok (publikasi dan dokumentasi). Slayer yang digunakan oleh panitia PKKM divisi pubdok berwarna silver. Keluarga jenderal Ferdy memiliki berbagai macam hewan peliharaan yang unik. Salah satu hewan peliharaan yang dimiliki oleh jenderal Ferdy adalah anak buaya (woooww). Saat diwawancara, ia pun memamerkan beberapa fotonya yang ada di HP kepada kami (Pradawihaya). Kesannya pada kami adalah kami terlihat sangat patuh. Pesan-pesan yang ia berikan kepada kami antara lain pedulilah satu sama lain, tingkatkan kerja sama, dokumentasikan setiap kegiatan (agar bisa menjadi kenangan), benahilah permasalahan individu, berusahalah untuk lebih inisiatif dan totalitas.

Pengalaman Bertemu dengan Kucing (yang random)

1. Kucing #1

Posenya lucu dan sexy ya :3

Kelihatan imut pas tidur

Kedua foto kucing di atas saya ambil di dekat Sunken Court (area utara ITB)


2. Kucing #2


Kucing ini tiba-tiba saja masuk ke ruang kuliah saya saat itu di GKU Barat ITB. Si kucing ini pun langsung mencari tempat nongkrong di salah satu kursi kuliah. Dia pun dengan enaknya langsung menjilat-jilati tubuhnya.


3. Kucing #3




Nah, kucing yang satu ini pernah secara random masuk ke kostan saya. Dari penampilannya, saya yakin bahwa kucing ini habitatnya di rumah. Badannya gemuk dan menggemaskan. Di lehernya juga ada lonceng. Menurut saya, kucing ini merupakan "The Real Garfield" karena ia mirip dengan Garfield. Suaranya lebih imut dari kucing biasa.

Di saat awal-awal menemui kucing ini,  dengan iseng saya memberi makan kucing ini dengan ayam goreng. Kucing biasa (apalagi kalau sedang lapar) akan langsung excited (baca: tertarik) jika diberi makan ayam. Nyatanya, kucing ini sama sekali nggak menyentuh ayam goreng itu, apalagi sampai memakannya. Duh, sombong amat nih kucing, hehe. Dia mungkin cuma doyan Whiskas sebagai makanannya.

Setelah cuek dengan ayam goreng yang saya berikan, si "Garfield" masuk ke salah satu ruangan di kostan saya. Kebetulan di ruangan itu ada sofa dan karpet. Langsung saja dia berjalan ke arah karpet dan mengguling-gulingkan badannya di atas karpet, serasa karpet adalah singgasananya. Setelah bosan dengan karpet, dia pun naik ke sofa dan bobo-bobo cantik :3. Karena pintu depan kostan saya sudah dikunci malam itu, kucing ini pun menginap semalam di kostan saya. Mungkin pemiliknya mencari-cari kucing ini, entahlah. Tapi kucing ini terlihat pewe tinggal di kostan saya.

Kamis, 23 Oktober 2014

Hasil Wawancara dengan Jenderil Nisa (ME'11)


Nama lengkapnya adalah Siti Khairunnisa. Jenderil Nisa memiliki NIM 12811026. Ia menjabat sebagai staff danus (dana usaha) di HMME. Sebelumnya, saya tidak pernah mengira bahwa Jenderil Nisa berasal dari luar Pulau Jawa. Ia lahir di Palangkaraya (Kalimantan Tengah), namun berasal dari Gorontalo. Kesan yang paling melekat di hati saya tentang Jenderil Nisa adalah ia termasuk orang yang murah senyum, ramah, dan periang. Bahkan, saat di PKKM keberadaannya dapat mencairkan suasana. Menurut saya, Jenderil Nisa juga merupakan orang yang terbuka dan suka berbagi cerita. Kesan yang diberikannya kepada kami (Pradawihaya) adalah kami sudah terlihat kompak. Pesan-pesannya adalah kami perlu meningkatkan kekompakan angkatan, selalu bersama saat senang dan susah, serta seringlah mengadakan kumpul angkatan.

Film Favorit dan Recommended untuk Ditonton (5) : Akeelah and The Bee


Judul Film  : Akeelah and The Bee
Tahun Kemunculan  : 2006
Genre  : Drama
Durasi  : 112 menit
Rating IMDB  : 7,5

Kesan saya setelah menonton film ini:
Saya benar-benar terinspirasi oleh film ini. Sosok Akeelah menginspirasi saya untuk terus berjuang dan tidak menyerah (meskipun banyak rintangan) untuk mencapai impiannya. Impian Akeelah di dalam film ini adalah menjuarai Lomba Spelling Bee tingkat nasional.

Film Favorit dan Recommended untuk Ditonton (4) : Despicable Me (The Series)

1. Despicable Me


Judul Film  : Despicable Me
Tahun Kemunculan  : 2010
Genre  : Animation, comedy, family
Durasi  : 95 menit
Rating IMDB  : 7,7



2. Despicable Me 2


Judul Film  : Despicable Me 2
Tahun Kemunculan  : 2013
Genre  : Animation, comedy, family
Durasi  : 98 menit
Rating IMDB  : 7,5


Kesan setelah menonton kedua film ini:
Yang paling saya sukai dari kedua film ini adalah tingkah laku Agnes dan para Minions. Agnes merupakan anak angkat Gru yang paling kecil dari 3 bersaudara (Margo, Edith, dan Agnes). Tingkah laku Agnes polos dan sangat menggemaskan. Para Minions juga tidak kalah lucunya. Mereka sering melakukan hal-hal bodoh dan rusuh yang membuat saya sering tertawa selama menonton kedua film ini.

Film Favorit dan Recommended untuk Ditonton : Brave


Judul Film  : Brave
Tahun Kemunculan : 2012
Genre  : Animation, adventure, comedy
Durasi  : 93 menit
Rating IMDB  : 7,2/10

Kesan saya setelah menonton film ini:
Sesuai dengan judulnya, alur cerita di film ini ingin menunjukkan makna "brave". Dalam bahasa Inggris, "brave" artinya berani.

Film Favorit dan Recommended untuk Ditonton (2) : Gravity


Judul Film  : Gravity
Tahun Kemunculan  : 2013
Genre  : Sci-Fi, thriller
Durasi  : 91 menit
Rating IMDB  : 8,0/10

Kesan saya setelah menonton film ini:
Animasinya terlihat sangat nyata. Saya juga terbayang bagaimana rasanya terombang-ambing di luar angkasa yang pengaruh gravitasinya hampir nol.

Film Favorit dan Recommended untuk Ditonton (1) : Flipped


Judul Film  : Flipped
Tahun Kemunculan  : 2010
Genre  : Romance, comedy, drama
Durasi  : 90 menit
Rating IMDB  : 7,7/10

Kesan saya setelah menonton film ini:
Unik, karena selama film ini berjalan terdapat dua sudut pandang cerita, yaitu sudut pandang dari aktor cowok utama (Callan McAuliffe) dan aktris cewek utama (Madeline Carroll). Film ini juga saya jamin aman untuk ditonton remaja sekalipun, karena tidak ada adegan yang tidak sepantasnya.

Rabu, 22 Oktober 2014

Hasil Wawancara dengan Jenderil Nadine (ME'11)


Nama lengkap jenderil yang satu ini adalah Nadine Pricilia. NIMnya adalah 12811029. Saat mendengar nama lengkapnya pertama kali, yang ada di pikiran saya adalah jenderil Nadine orang yang cerewet. Ternyata, jenderil Nadine adalah orang yang cukup kalem, ramah, dan terbuka. Ia menjabat sebagai kepala divisi (kadiv) keilmuan di HMME. Ia bercerita tentang program-program kerja dalam divisi keilmuan, antara lain: (1) Pelatihan; (2) Kunjungan ke lembaga-lembaga yang berhubungan dengan Meteorologi; (3) Observasi; (4) Pengenalan Meteorologi ke sekolah-sekolah; (5) Mengurus akun media sosial anemoscom. Kesannya kepada kami (Pradawihaya) yaitu moody, senang belajar, dan terlihat pandai melakukan instruksi. Terdapat banyak pesan yang diberikan jenderil Nadine kepada kami, antara lain berusahalah untuk makin kompak, tetap semangat, positive thinking, utamakan otak daripada otot, proaktif (tapi jangan reaktif), dan jangan jadikan diksar sebagai beban.

Hasil Wawancara dengan Jenderal Wawan (ME'11)


Nama lengkap jenderal Wawan adalah Muhammad Kurniawan. NIMnya adalah 12811021. Ia berasal dari Palembang (Sumatera Selatan), sama seperti Haura. Jenderal Wawan lahir pada tanggal 28 Desember 1993. Posisinya di HMME adalah sebagai kadiv ekstra kampus. Divisi ekstra kampus HMME memiliki link atau hubungan ke IPB (Institut Pertanian Bogor), AMG (Akademi Meteorologi dan Geofisika), dan para alumni Meteorologi ITB. Divisi ini berada di bawah divisi eksternal dan berada sejajar dengan divisi intra kampus. Jenderal Wawan pernah mengikuti KP (kerja praktik) di PT Lentera Angin Nusantara yang salah satu lokasinya berada di Ciheras, Tasikmalaya (Jawa Barat). Durasi KP yang ia ikuti adalah 4 minggu. Dia bercerita bahwa jumlah total angkatannya mencapai 43 orang. Jenderal Wawan merupakan asisten Pak Plato dan sering bertemu dengan kami saat praktikum Mekanika Medium Kontinu. Kesannya kepada kami adalah kami terlihat kompak dan sudah peduli dengan teman-teman seangkatan. Pesan yang ia berikan adalah jagalah kekompakan dan berusahalah untuk menjadi lebih aktif.

Rabu, 08 Oktober 2014

Hasil Wawancara dengan Jenderal Kurnia (ME'12)


Nama lengkapnya adalah Kurnia Adi Widyawan. NIMnya adalah 12812029. Dari nama lengkap dan cara berbicaranya, aku bisa menebak bahwa ia merupakan orang Jawa. Ternyata benar, dia berasal dari Solo (Jawa Tengah). Meskipun demikian, dia sudah tinggal di Bandung sejak TK. Banyak dari kami (Pradawihaya) yang masih asing dengan Jenderal Kurnia. Wajar saja, ia tidak menjadi panitia PKKM 2014 dan tidak terlalu aktif di HMME. Kesibukan non akademiknya adalah di ISO (ITB Student Orchestra). Jabatannya di HMME adalah sebagai staff akademik, lebih tepatnya sebagai pustakawan (librarian) himpunan. Jenderal Kurnia menyukai Meteorologi karena ilmunya menarik. Ia masuk ke dalam blok atau KK (kelompok keilmuan) Sains Atmosfer di Meteorologi. Karena kami baru pertama kali bertatap muka dengannya, maka tak heran jika kesan pertamanya kepada kami adalah kaku. Pesan jenderal Kurnia kepada kami adalah akrablah dengan teman-teman satu angkatan, saling membantu, dan jangan sampai angkatan kami pecah.

Hasil Wawancara dengan Jenderil Alfiyah (ME'11)


Nama lengkap jenderil Alfiyah adalah Alfiyah Nur Fitriani. NIMnya adalah 12811028. Wajahnya terlihat khas orang Jawa, lebih tepatnya dari Madiun, Jawa Timur. Ia lahir pada tanggal 31 Maret 1993. Yang paling aku ingat dari Jenderil Alfiyah adalah ia merupakan asisten Pak Zadrach. Ia mulai menjadi asisten Pak Zadrach sejak semester 5. Selama menjadi asisten Pak Zadrach, Jenderil Alfiyah tidak merasa sesibuk asisten praktikum pada mata kuliah lainnya. Hanya saja, ia bersama para asisten lainnya harus selalu standby untuk membantu Pak Zadrach jika ada keperluan mendadak. Jabatan jenderil Alfiyah di HMME adalah sebagai kadiv (ketua divisi) akademik. Untung saja ia pernah berpengalaman sebagai PJ akademik saat masih di tingkat dua. Kesan jenderil Alfiyah terhadap kami (Pradawihaya) adalah kami sudah mulai kompak dan semangat. Pesan yang ia berikan kepada kami adalah berusaha untuk lebih semangat, lebih menjaga teman-teman seangkatan, lebih proaktif, tetap menjaga etika, dan jangan lupa dengan tujuan utama kami (Pradawihaya) berada di prodi Meteorologi.

Jumat, 03 Oktober 2014

Awan Unik (4) : Lenticular Clouds

Mungkin kamu pernah mendengar berita tentang penampakan UFO di langit. Bisa jadi yang tampak seperti UFO itu adalah awan, lebih tepatnya awan lentikularis. Awan ini berbentuk seperti lensa atau bahkan tumpukan pancake. Awan ini biasanya terbentuk di dekat lereng gunung atau di atas puncak gunung, asalkan  aliran udaranya berbentuk seperti gelombang berdiri (standing wave). Look at these photos!




Awan Unik (3) : Mammatus

Awan mammatus terlihat seperti kumpulan kantung atau gelembung yang menggantung di bagian dasar awan.  Bentuk ini bisa muncul pada suatu awan jika di dalam awan tersebut terdapat pergerakan udara yang turun. Di bawah ini adalah foto-foto dari awan mammatus.





Penasaran dengan videonya??? Langsung saja, check this out!



Awan Unik (2) : Billow Clouds

Billow clouds (nama lainnya Kelvin-Helmholtz billow clouds) merupakan awan yang terlihat seperti deretan ombak yang akan pecah di laut. Awan ini sangat jarang ditemukan dan bisa terbentuk karena adanya ketidakstabilan Kelvin-Helmholtz di atmosfer. Sederhananya, angin yang bertiup di atas awan berlawanan arah dengan angin yang bertiup di bawah awan, sehingga awan ini berbentuk seperti deretan ombak. Penasaran dengan bentuk awan ini??? Lihat foto-foto di bawah ini.





Di bawah ini adalah video eksperimen tentang kondisi yang bisa membentuk Kelvin-Helmholtz billow.


Saturday Session


SATURDAY SESSION
“BUILD YOUR CAREER PATH”
Sabtu, 27 September 2014

Acara kali ini berbeda dengan kegiatan-kegiatan PKKM pada umumnya. Acara ini berbentuk seminar yang diadakan mulai pukul 09.00 pagi di ruang 1401 yang berada di lantai 2 Labtek Biru. Karena memang acara ini berbentuk seminar, kami tidak perlu membawa spek standar. Sebelum acara dimulai, kami (Pradawihaya) berkumpul terlebih dahulu di selasar gedung TVST pada pukul 08.00 pagi bersama beberapa taplok. Sambil menunggu teman-teman yang lain, di selasar TVST kami bersantai dan mengobrol satu sama lain.

Saat waktu telah menunjukkan pukul 09.00, kami dimobilisasi ke arah ruang 1401. Di sana sudah ada beberapa mahasiswa Meteorologi dari berbagai angkatan. Selain itu, ada juga beberapa pembicara pada seminar ini dan ketua HMME. Pada permulaan acara ini, terdapat sambutan dari Ketua HMME Atmosphaira ITB, yaitu Jenderal M. Reza Robby Nugraha. Isi sambutannya adalah penjelasan mengenai latar belakang diadakannya acara ini, yaitu untuk memberikan pencerahan bagi para mahasiswa Meteorologi mengenai karir atau pekerjaan yang berhubungan dengan Meteorologi.

Pada sesi pertama (09.00 – 12.00) terdapat 3 orang pembicara, antara lain Noviyanti Erfien Kaparang, Zulva Kriza, dan Amelia. Pembicara pertama adalah Kak Viya (Noviyanti Erfien Kaparang). Ia merupakan alumni Meteorologi ITB yang lulus pada tahun 2010. Saat ini, Kak Viya bekerja di BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang bekerja sama dengan JICA (Japan International Corporation Agency). Ia lalu bercerita tentang pengalaman kerjanya dan merasakan keuntungan menjadi alumni Meteorologi ITB karena jumlah lulusan Meteorologi di Indonesia sangat sedikit dibanding lulusan dari jurusan lainnya. Selama menempuh studi di Meteorologi ITB, kami diberi pesan untuk meningkatkan motivasi, visi, usaha, semangat, kreativitas, dan kerja sama. Selain itu, Kak Viya juga menekankan pentingnya memperbanyak “link” atau kenalan dan memperluas “networking” atau jaringan pertemanan.

Pembicara selanjutnya adalah Kak Zul (Zulva Kriza) yang merupakan angkatan 1999 Geofisika dan Meteorologi ITB. Ia telah menempuh studi perguruan tinggi pada jurusan yang berbeda-beda, namun tetap berkutat pada ilmu yang sama, yaitu ilmu Kebumian. Saat S1, ia masuk ke jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB. Lalu, pendidikan S2 nya adalah di jurusan Geodesi. Pendidikan terakhirnya adalah S3 jurusan Seismologi. Tema pembicaraan Kak Zul adalah “Are We Part of Earth Scientist?”. Pesan penting yang kami dapat darinya adalah terus bergerak dan mengikuti dinamika perubahan lingkungan agar terus berkembang dan tidak mati dalam komunitas. Sebagai seorang scientist, Kak Zul sudah beberapa kali menerbitkan jurnal ilmiah internasional. Selain itu, Kak Zul juga menyampaikan bahwa jangan hanya membandingkan satu dengan yang lain. Carilah passion, ubahlah cara pandang, dan kembangkan “self-marketing”. Terdapat satu quote dari Kak Zul yang berkaitan dengan passion, yaitu “Love what you do, do what you love, and money will follow”.

Pembicara terakhir pada sesi ini adalah Kak Amelia yang baru saja lulus pada bulan Juli 2014. Kak Amelia berbagi cerita tentang pengalaman kuliahnya di S1 Meteorologi ITB. Ia pertama kali mengenal Meteorologi saat sedang mengikuti kompetisi yang diadakan oleh LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) bagi pelajar SMA. Sewaktu SMA, Kak Amel menyukai ilmu Kimia dan mengira bahwa Meteorologi berkaitan dengan Kimia. Di awal-awal masuk jurusan Meteorologi, ia merasa salah masuk jurusan karena penggunaan ilmu kimia di Meteorologi tergolong sedikit. Sampai akhirnya pada semester 5, Kak Amel mulai menyukai ilmu Meteorologi hingga saat ini. Setelah lulus, Kak Amel bekerja sebagai konsultan IT (Information and Technology) di sebuah perusahaan. Pesan dari Kak Amel adalah “Begin with the end in mind”.

Kami diberi waktu untuk ishoma (istirahat, sholat, makan) hingga pukul 12.30. Setelah ishoma, sesi kedua Saturday Session dimulai. Pada sesi ini terdapat 4 pembicara yang rata-rata berumur lebih muda daripada pembicara sebelumnya. Mereka adalah Piala Ameldam Simanjuntak, Yovita Wangsaputra, Firman Agny, dan M. Akbari Danasla. Sebagai pembicara pertama, Kak Piala menjelaskan tentang kiprahnya di dunia energi alternatif. Kak Piala merupakan pendiri PT Lentera Angin Nusantara yang memiliki misi untuk memaksimalkan elektrifikasi wilayah Indonesia bagian timur menggunakan energi angin dan energi matahari. Ia bersama teman-temannya mendirikan pembangkit listrik mikro bertenaga angin di Pulau Sumba. Kincir angin yang dipasang termasuk berukuran kecil (tingginya hanya 4 meter) untuk memudahkan perawatan. Kak Piala menyadari bahwa banyak orang yang juga ingin membangun pembangkit listrik tenaga angin, namun hanya terpaku dengan besarnya potensi energi angin. Yang terlupakan oleh banyak orang namun terpikirkan oleh Kak Piala adalah sistem yang digunakan pada pembangkit listrik ini haruslah bisa dibuat dan dirawat secara mandiri. Satu pesan penting dari Kak Piala adalah kalau ingin membantu orang, janganlah setengah-setengah.

Pembicara kedua adalah Kak Yovita (Yovita Wangsaputra) yang merupakan angkatan 2010 Meteorologi ITB. Ia menceritakan pengalamannya saat mengikuti ajang pertukaran mahasiswa di Nagoya University, Jepang. Periode pertukaran mahasiswa yang diikuti oleh Kak Yovita ini adalah dari bulan April – Agustus 2014. Ia memberikan berbagai macam tips untuk dapat mengikuti program pertukaran mahasiswa. Salah satu tipsnya adalah jangan takut atau minder untuk mencoba mendaftar pada ajang pertukaran mahasiswa. Tips kedua adalah sebisa mungkin kuasai bahasa yang sering dipakai di negara tujuan agar tidak merasa terasingkan di negara itu.

Lalu, pembicara selanjutnya adalah Kak Firman (Firman Agny). Kak Firman merupakan mahasiswa Meteorologi ITB angkatan 2011 dan juga merupakan salah satu asisten Pak Zadrach Ledoufij Dupe. Kak Firman bercerita tentang pengalamannya mengikuti KP (kerja praktik) selama sebulan di Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral). Kak Firman menjelaskan tentang beberapa syarat dan langkah yang dibutuhkan agar bisa mengambil mata kuliah KP. Syarat pertama adalah sudah lulus minimal 100 SKS. Langkah selanjutnya adalah menemukan potensi dan passion untuk menentukan di lembaga atau perusahaan apakah kita ingin melakukan KP. Selain itu, kita juga perlu untuk sering-sering bertanya kepada senior dan berkonsultasi kepada dosen. Langkah terakhir adalah menghubungi tempat diadakannya KP dan membuat proposal bila dibutuhkan. Kak Firman lalu menjabarkan berbagai macam manfaat yang didapat dari KP. Manfaat-manfaat tersebut antara lain menambah pengalaman kerja, menambah jumlah SKS, mengaplikasikan keterampilan, mengisi waktu luang, menambah koneksi ke dunia kerja, dan latihan mengembangkan diri.

Pembicara terakhir adalah Kak Danasla (M. Akbari Danasla) yang merupakan angkatan 2011. Kak Danasla juga bercerita mengenai pengalaman KP nya di bidang geotermal. Tempat KP nya adalah di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Kamojang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia juga menjelaskan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mengikuti KP. Selanjutnya, kami dipersilahkan untuk bertanya pada keempat pembicara seperti pada sesi sebelumnya. Setelah sesi tanya jawab, kami diperbolehkan untuk pulang.

Kamis, 02 Oktober 2014

Awan Unik (1) : Asperatus

Asperatus (nama lengkapnya "Undulatus Asperatus") adalah jenis awan baru yang diusulkan pada tahun 2009. Awan ini tampak seperti gelombang yang berjalan.melintasi langit. Bentuk ini dapat terlihat pada awan stratokumulus dan altokumulus. Penasaran??? Lihat aja foto-foto di bawah ini.





Terakhir, di bawah ini ada video tentang pergerakan awan asperatus di Kota Lincoln (Nebraska, USA) pada 7 Juli 2014.


Me and My Laptop

Aktivitas saya sehari-hari tidak terlepas dari laptop kesayangan saya. Laptop yang saya miliki adalah Asus Eee PC berjenis netbook. Di bawah ini adalah spesifikasi laptop saya:

- Layar  : 10,1 inci
- Warna casing  : Merah
- Prosesor  : Intel Atom N570 1,66 Ghz
- RAM  : 2 GB
- Harddisk  : 320 GB
- Rating (Windows Experience Index)  : 2,9


Dari spesifikasi di atas, mungkin kamu sudah bisa menebak bahwa tidak banyak hal yang bisa dilakukan dengan laptop saya. Memang, hal tersebut saya akui. Game yang lancar dimainkan di laptop saya hanyalah game-game berukuran cukup kecil, seperti Gamehouse dan game-game lain yang selevel. Bahkan, game Need For Speed Underground 1 yang berukuran tidak sampai 1 GB agak "ngelag" dari segi grafiknya saat dimainkan.

Untungnya, saya bukanlah seorang gamer dan saya tidak freak dalam bermain game. Dalam menggunakan laptop, saya lebih concern pada konten-konten multimedia yang berbentuk video dan musik. Di laptop, saya dedikasikan sebuah folder bernama "Videos". Di situ, saya menyimpan berbagai macam video yang sering saya tonton. 



Seperti yang kamu lihat pada gambar di atas, jenis-jenis video yang saya simpan antara lain:
- Video test drive/review mobil
- Video musik (video klip, cover music, konser, dll)
- Video kartun (despicable me, happy tree friends)
- Video teknologi (gadget, dll)
- Video komedi (stand up comedy, dll)
- Video TV show (____ Got Talent, So You Think You Can Dance, dll)
- Video travelling
dan video-video random lainnya.

Dengan banyaknya video yang saya simpan di folder "Videos", tak heran jika ukuran folder "Videos" mencapai 42,7 GB. Eitss,  itu belum termasuk film loh.

Selain menyimpan video-video tersebut, saya juga menyimpan banyak film. Saking banyaknya, film-film tersebut sebagian saya simpan di hardisk laptop, sebagian besarnya saya simpan di hardisk eksternal saya yang bermerek Seagate dan berkapasitas 500 GB (lebih tepatnya 465 GB).

Jumlah total film yang saya miliki:
- Di laptop: 29 + 23 + 18 = 70
- Di hardisk: 91 + 7 + 24 + 19 + 37 + 38 + 44 = 260

Jadi, total saya mempunyai 330 film. Total memori hardisk yang "termakan" untuk menyimpan film sebanyak itu adalah:
24,3 + 14,4 + 13 + 75 + 5,45 + 49,5 + 55,7 = 237,35 GB

Widiihh, banyak juga tuh filmnya. Berasa kayak bandar film aja.

Iya juga sih. Btw (by the way), teman yang tinggal sekost dengan saya bahkan ada yang mengoleksi film di hardisk eksternalnya dengan jumlah yang jauh lebih banyak (mencapai hampir 1000 film).

Nggak cuma film, saya juga menyimpan berbagai macam video di hardisk saya. Video-video tersebut antara lain:
- Video dokumenter (BBC, National Geographic)
- Drama Jepang dan Korea
- Video kartun (Pixar, Larva, Sponge Bob, dll)
- Video komedi (Malam Minggu Miko, The Annoying Orange)
- Trailer film
- Video full concert (Eurovision 2012, Eurovision 2013, Celine Dion "Taking Chances" World Tour)

Sebenarnya, saya lebih suka menonton video berkualitas HD 720p (High Definition) daripada video non HD. Video berkualitas HD benar-benar memanjakan mata saat ditonton, apalagi jika ditambah suara yang mantap. Meskipun demikian, video-video yang saya simpan tidak semuanya berkualitas HD. Ada juga video-video berkualitas full HD 1080p dan 360p yang saya simpan. Saya tidak menyimpan banyak video full HD karena ukurannya yang besar. Lagipula, video full HD dan video HD terlihat hampir sama bagusnya di layar laptop saya yang tergolong kecil.

Nah, partner yang pas untuk menonton video-video tersebut adalah headset yang bersuara mantap. Headset yang saya gunakan hingga saat ini bermerek Sony yang merupakan aksesoris bawaan dari HP milik saya, yaitu Sony Xperia E. Saya menilai bahwa kualitas suara yang dihasilkan dari headset ini benar-benar mantap dan terkadang bikin "ngefly". Saya sering asyik sendiri saat mendengarkan musik atau melihat video klip musik menggunakan headset ini. Bahkan menurut saya, kualitas suara yang dihasilkan headset ini lebih bagus daripada headset Apple yang namanya "Apple EarPods".

Mungkin kamu bertanya-tanya dari mana saya mendapat video sebanyak itu. Selain mengcopy dari teman, saya juga sering mendownload video-video Youtube melalui situs www.ssyoutube.com atau melalui aplikasi Freemake Video Downloader.

Sekian dulu :)

Pertemuan 4 PKKM 2014


PERTEMUAN 4 PKKM 2014
Jum’at, 26 September 2014

Pertemuan kali ini dimulai pada pukul 18.30 di selasar oktagon. Setelah semuanya berkumpul dan melakukan cek spek, kami (Pradawihaya) dimobilisasi ke arah selasar Gedung PLN. Di sana kami bertemu taplok dan  sempat diminta untuk mereview salah satu tugas kami, yaitu essay bertopik “Meteorologi dari Berbagai Sudut Pandang”. Beberapa dari kami pun memberi review singkat. Setelah itu, kami melakukan shalat Isya’ berjamaah di tempat yang sama.

Selesai shalat Isya’, kami dikomando untuk mobilisasi ke arah selasar Double Helix. Awalnya, kami mengira bahwa kami akan mendapat agitasi dari massa HMME saat itu juga. Ternyata tidak, kami diberi materi terlebih dahulu tentang atribut HMME Atmosphaira ITB. Atribut-atribut itu antara lain:

1.       Lambang
-          Siklon melambangkan keprofesian dan keilmuan Meteorologi
-          Matahari melambangkan arah dan pusat pergerakan kemahasiswaan
-          Radar melambangkan pergerakan ke segala arah. Terdapat 1 titik di lingkaran terdalam, 2 titik di lingkaran tengah, dan 8 titik di lingkaran terluar yang melambangkan kode Meteorologi di ITB
-          Tulisan HMME melambangkan HMME sebagai wadah keprofesian dan keilmuan Meteorologi ITB
-          Tulisan ITB menunjukkan bahwa HMME berada di bawah naungan ITB
-          Bingkai lingkaran yang tak terputus menunjukkan kekeluargaan HMME yang tak terputus-putus
-          Warna biru dongker menunjukkan kekeluargaan para anggota HMME
2.       Bendera
-          Ukuran panjang 1,28 meter dan lebar 0,8 meter
-          Jarak tepi atas dengan lambang adalah 19 cm
-          Jarak tepi bawah dengan lambang adalah 9 cm
3.       Baliho
-          Ukuran 12,8 meter x 12,8 meter
-          Jarak tepi atas dan jarak tepi bawah dengan lambang adalah 1,28 meter
4.       Jaket Himpunan
-          Garis tegas tak terputus dan berwarna putih di bagian bahu melambangkan tanggung jawab yang tak terputus, suci, dan bersih yang dipikul oleh para anggota HMME
-          Lambang himpunan (HMME) terdapat di lengan kiri
-          Lambang HMGM yang berada di bagian dada sebelah kiri dan di lengan sebelah kanan melambangkan asal-usul HMME yang berkaitan erat dengan HMGM
-          Lambang HMGM di lengan kanan dibingkai dengan bentuk segitiga yang ketiga sudutnya melambangkan 3 cabang geofisika (padat, cair, dan gas) serta Tri Dharma Perguruan Tinggi

Setelah pemberian materi mengenai atribut HMME, kami disuruh menutup mata dan telinga serta menundukkan kepala. Begitu membuka mata dan telinga serta menegakkan kepala, di sekeliling kami sudah ada massa HMME. Lalu, kami diberi komando untuk membentuk barisan 6 banjar di hadapan danlap dalam 10 hitungan. Sayangnya, kami baru bisa membentuk barisan dalam 40-an hitungan. Mau tidak mau, kami mendapat konsekuensi berupa push up. Setelah push up, kami kembali dikomando untuk membuat barisan dengan formasi yang baru. Sebenarnya, kami telah selesai membuat barisan dalam waktu kurang dari 40 hitungan. Namun, karena barisan kami masih dianggap kurang rapi oleh massa HMME, banyaknya hitungan membengkak menjadi 87 hitungan. Karena lebih dari 40 hitungan, kami seharusnya push up lagi. Dengan pertimbangan agar kami tidak kelelahan, danlap memberi tawaran kepada kami bahwa jika pada pertemuan PKKM selanjutnya kami membutuhkan waktu lebih dari 40 hitungan untuk membuat barisan, kami mendapat konsekuensi berupa 94 kali push up. Kami pun menyetujuinya.

Selanjutnya, kami dievaluasi mengenai materi atribut HMME yang baru saja diberikan. Evaluasi pun berjalan lancar. Kemudian, danlap mengkritik sikap kami yang dianggap kurang menghormati para jenderal dan jenderil HMME. Sikap kami yang kurang hormat itu antara lain pada saat menginterupsi danlap dan selama di kampus. Beberapa dari kami lupa menyebutkan kata kopral/kopril + nama ketika menginterupsi danlap. Selain itu, selama di kampus kami juga tidak selalu menyapa jenderal atau jenderil yang kebetulan berpapasan dengan kami. Terakhir, kami harus memenuhi kuorum 36 orang pada pertemuan PKKM mendatang.